Wanita dan belanja, rasa-rasanya
sulit memisahkan dua kata itu. Mau dari gadis remaja hingga perempuan berusia
separuh baya lebih, pasti senang dengan yang namanya kegiatan shopping.
Sebagian besar perempuan sangat menyukai kegiatan berbelanja dan keliling
tempat berbelanja, seperti keliling pasar tradisoional, mal atau pusat
oleh-oleh. Mendapatkan harga murah dengan kualitas atau performance sama
bagusnya dengan yang berharga mahal memberi kepuasan tersendiri bagi perempuan.
Dari hasil diskusi grup wonder
woman, saya menemukan banyak fakta menarik. Tidak selalu seseorang berbelanja
karena memang hobi shopping. Salah seorang sahabat saya yang bernama Yerikha,
malah sering membeli barang-barang yang dijual oleh teman-temannya karena
merasa sungkan jika tidak membeli. Tetapi ada kalanya barang-barang tersebut
akhirnya tidak terbeli. Saya sendiri adalah seorang maniak buku. Tiap kali
jalan-jalan ke mal, pasti mata ini nggak akan berhenti melirik sampai pulang
membawa target saat melirik toko buku. Buying book is a must, hehehe.
Apa sih sebenarnya yang membuat
kita kalap belanja sampai tanpa sadar mengeluarkan uang melebihi budget?
Inilah beberapa hal yang mungkin
sering kita lakukan:
1. Membawa uang dengan jumlah
besar, membawa credit card atau kartu debit.
2. Tidak bisa menahan diri ketika melihat display yang lucu-lucu di mal.
3. Sudah memiliki penghasilan sendiri. Eits, ini benar lho. Saat kita masih disokong oleh orang tua, jika berbelanja over budget hingga uang saku kita habis sebelum waktunya, pasti orang tua akan jengkel. Efeknya, kita bisa sedikit menghemat sesuai dengan peraturan orang tua. Tetapi, setelah bekerja dan menghasilkan uang sendiri, mungkin seolah sebagai pelampiasan dendam, kita kalap membeli barang-barang dengan gaji sendiri.
2. Tidak bisa menahan diri ketika melihat display yang lucu-lucu di mal.
3. Sudah memiliki penghasilan sendiri. Eits, ini benar lho. Saat kita masih disokong oleh orang tua, jika berbelanja over budget hingga uang saku kita habis sebelum waktunya, pasti orang tua akan jengkel. Efeknya, kita bisa sedikit menghemat sesuai dengan peraturan orang tua. Tetapi, setelah bekerja dan menghasilkan uang sendiri, mungkin seolah sebagai pelampiasan dendam, kita kalap membeli barang-barang dengan gaji sendiri.
Aduh, yuk mulai belajar mengatur
alur keuangan kita dari sekarang. Ini beberapa tips yang bisa diterapkan
dari bincang-bincang asyik grup wonder woman.
1. Buat daftar atau list belanja
sebelum pergi ke pasar, mal, atau tempat-tempat belanja lainnya. Hal ini
mencegah kita untuk membeli barang-barang yang tidak dibutuhkan. Utamakan
membeli barang-barang kebutuhan primer dulu.
2. Buat laporan keuangan
sederhana dengan mengumpulkan bon-bon belanja, resi dan slip gaji. Catat
pemasukan dan pengeluaran, cek dengan cermat apakah anggaran keuangan bulan ini
mengalami defisit atau surplus (kelebihan).
3. Bisa juga kita memakai metode
amplop seperti ibu kita di rumah. Jadi kita masukkan uang dengan jumlah sesuai
kebutuhan untuk berbagai macam tagihan seperti bayar kos, listrik, makan,
kebutuhan pribadi, dan anggaran hiburan.
4. Jika memungkinkan, sebaiknya
kita memiliki rekening bank lebih dari satu. Ini salah satu cara yang saya
terapkan, satu rekening untuk dibawa tiap hari, sementara rekening lainnya
sebagai tempat menabung dan saya tinggalkan di rumah.
5. Mulai belajar investasi.
Kalau ini memang butuh pembelajaran yang tak lama, beli buku-buku pengetahuan
keuangan atau tanya teman dan orang yang ahli di bidang investasi. Saat ini
saya menginvestasikan dana yang tak terlalu besar melalui ansuransi jiwa
proteksi. Jika hingga batas tahun yang ditetapkan saya masih segar bugar, maka
dana yang saya bayarkan tersebut bisa ditarik dalam jumlah yang besar dan dapat
digunakan untuk biaya keluarga di masa depan.
Banyak sekali cara-cara untuk
menekan nafsu belanja dan mengatur keuangan kita. Ingat, suatu hari nanti kita
akan menjadi seorang istri sekaligus ibu. Kemampuan mengatur keuangan dan
berbelanja secara cerdas akan membantu kesejahteraan keluarga. Mulailah
belajar dari sekarang.
Sumber:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar