BAB 8
ANALISIS
LAPORAN KEUANGAN INTERNASIONAL
A.
Tantangan
dan Peluang dalam Analisis Lintas Negara
Analisis keuangan lintas batas mencakup
berbagai wilayah yurisdiksi. Sejumlah negara memiliki perbedaan yang sangat
besar dalam praktik akuntansi, kualitas pengungkapan, sistem hukum dan
undang-undang, sifat dan ruang lingkup resiko usaha, serta cara untuk
menjalankan usaha. Analisis dan penilaian keuangan internasional ditandai
dengan banyak kontradiksi. Di satu sisi, begitu cepatnya proses harmonisasi
standar akuntansi telah mengarah pada semakin meningkatnya daya banding
informasi keuangan di seluruh dunia. Terlepas dari konradiksi yang masih terus
berlanjut, hambatan untuk analisis dan penilaian keuangan internasional semakin
menurun dan pandangan pada analisis secara umum masih positif.
B.
Kerangka
Kerja Analisis Bisnis
Palepu,
Bernard, dan Healy membuat suatu kerangka dasar yang bermanfaat untuk
analisisdan penilaian usaha dnegan menggunakan data laporan keuangan. Kerangka
dasar tersebut terdiri dari empat tahap analsis, diantaranya:
1. Analisis Strategi Usaha
2. Analisis Akuntansi
3. Analisis Keuangan
4.
Analisis Prospektif
C.
Analisis
Strategi Usaha Internasional
Analisis strategi usaha merupakan
langkah penting dalam analisis laporan keuangan. Analisis ini memberikan pemahaman
kualitiatif atas perusahaan dan para pesaingnya terkait dengan lingkungan
ekonomi. Hal ini menandakan bahwa analisis kuantitatif dilakukan dengan
menggunakan perspektif holistik. Dengan mengidentifikasikan faktor pendorong
laba dan risiko usaha yang utama, analisis strategi usaha membantu para analis
untuk membuat peralaman yang realistis. Analisis strategi usaha sering kali
rumit dan sukar dilakukan dalam lingkungan internasional.
Terdapat beberapa kesulitan dalam
analisis strategi usaha internasional, diantaranya:
1. Ketersediaan
informasi
Analisis strategi usaha
sulit dilakukan khususnya di beberapa negara karena kurang andalnya informasi
mengenai perkembangan makro ekonomi. Memperoleh informasi mengenai industri
juga sukar dilakukan di banyak negara dan jumlah serta kualitas informasi
perusahaan sangat berbeda-beda. Ketersediaan informasi khusus mengenai
perusahaan sangat rendah di negara berkembang. Akhir-akhir ini banyak
perusahaan besar yang melakukan pencatatan dan memperoleh modal di pasar luar
negeri, telah memperluas pengungkapan mereka dan secara suka rela beralih ke
prinsip akuntansi yang diakui secara global seperti standar pelaporan keuangan
internasional.
2.
Rekomendasi untuk melakukan analisis
Keterbatasan
data membuat upaya untuk melakukan analisis strategi usaha dengan menggunakan
metode riset tradisional menjadi sukar dilakukan. Seringkali dilakukan
perjalanan untuk mempelajari iklim bisnis setempat dan bagaimana industridan
perusahaan sesungguhnya beroperasi, khususnya di negara-negara pasar
berkembang.
D.
Analisis
Akuntansi
Tujuan
analisis akuntansi adalah untuk menganalisis sejauh mana hasil yang dilaporkan
perusahaan mencerminkan realitas ekonomi. Para analis perlu untuk mengevaluasi
kebijakan dan estimasi akuntansi, serta menganalisis sifat dan ruang lingkup
fleksibilitas akuntansi suatu perusahaan. Para manajer perusahaan diperbolehkan
untuk membuat banyak pertimbangan yang terkait dengan akuntansi, karena
merekalah yang tahu lebih banyak mengenai kondisi operasi dan keuangan
perusahaan mereka. Laba yang dilaporkan seringkali digunakan sebagai dasar
evaluasi kinerja manajemen. Langkah-langkah dalam melakukan evaluasi kualitas
akuntansi suatu perusahaan, meliputi:
v Identifikasikanlah
kebijakan akuntansi utama
v Analisislah
fleksibilitas akuntansi
v Evaluasilah
strategi akuntansi
v Evaluasilah
kualitas pengungkapan
v Indentifikasikanlah
potensi terjadinya masalah
v Buatlah
penyesuaian atas distorsi akuntansi
E.
Analisis
Keuangan Internasional
Tujuan analisis keuangan adalah untuk
mengevaluasi kinerja perusahaan pada masa kini dan masa lalu, serta untuk
menilai apakah kinerjanya dapat dipertahankan. Analisis rasio dan analisis arus
kas merupakan alat yang penting dalam melakukan analisis keuangan.
Analisis rasio mencakup perbandingan
rasio antara suatu perusahaan dengan perusahaan lain dalam industri yang sama,
perbandingan rasio suatu perusahaan antar waktu atau dengan periode fiskal yang
lain, dan atau perbandingan rasio terhadap beberapa acuan yang baku. Analisis
arus kas berfokus pada laporan arus kas, yang memberikan informasi mengenai
arus kas masuk dan arus kas keluar perusahaan yang diklasifikasikan menjadi
aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan, serta pengungkapan mengenai
aktivitas investasi dan pendanaan non kas secara periodik.
Dua masalah yang harus dibahas ketika
melakukan analisis rasio dalam lingkungan internasional, yakni:
1. Apakah
perbedaan lintas negara dalam prinsip akuntansi menyebabkan perbedaan yang
signifikan dalam angka-angka laporan keuangan yang dilaporkan perusahaan dari
negara yang berbeda.
2. Seberapa
jauh perbedaan dalam budaya serta kondisi persaingan dan ekonomi lokal
memengaruhi interpretasi ukuran akuntansi dan rasio keuangan, meskipun
pengukuran akuntansi dari negara yang berbeda disajikan ulang agar tercapai “daya
banding akuntansi”.
Sejumlah bukti kuat menunjukkan adanya
perbedaan besar antar negara dalam profitabilitas, pengungkit, dan rasio, serta
jumlah laporan keuangan lainnya yang berasal dari faktor akuntansi dan
non-akuntansi. Seberapa besar perbedaan dalam pos-pos laporan keuangan
disebabkan oleh perbedaan prinsip-prinsip akuntansi nasional. Suatu penelitian
sebelumnya mengenai rekonsiliasi LK oleh emiten asing yang disusun oleh SEC
cukup informatif. Terdapat lima jenis perbedaan laporan keuangan yang
diungkapkan oleh sejumlah besar emiten, diantaranya:
1.
Depresiasi dan amortisasi
2.
Biaya yang ditangguhkan atau di kapitalisasi
3.
Pajak tangguhan
4.
Pensiun
5.
Translasi mata uang asing
Penelitian ini menunjukkan bahwa lebih
dari dua pertiga emiten yang mengungkapkan perbedaan laba yang material
melaporkan bahwa laba menurut GAAP AS lebih rendah dibandingkan dengan laba
menurut GAAP non AS. Hampir setengah dari antaranya melaporkan perbedaan laba
lebih besar dari 25%. Dengan demikian, bukti dari pengungkapan rekonsiliasi
emiten SEC mengindikasikan bahwa perbedaan GAAP dapat menyebabkan keragaman
angka-angka laporan keuangan yang signifikan.
Para analis harus memilih untuk membuat
laporan keuangan yang dapat dibandingkan dengan membuat penyesuaian prinsip
akuntansi terhadap laporan keuangan yang sedang dianalisis. Analisis arus kas
memberi masukan mengenai arus kas dan manajemen suatu perusahaan. Laporan arus
kas yang sangat mendetail diwajibkan menurut GAAP AS, GAAP Inggris, IFRS dan
standar akuntansi di sejumlah negara yang jumlahnya makin bertambah.
Ukuran-ukuran yang berkaitan dengan arus kas sangat bermanfaat khususnya dalam
analisis internasional karena tidak dipengaruhi oleh perbedaan prinsip
akuntansi, bila dibandingkan dengan ukuran-ukuran berbasis laba. Beberapa
analis menyajikan ulang ukuran akuntansi asing menurut sekelompok prinsip yang
diakui secara internasional, atau sesuai dengan dasar lain yang lebih umum.
Beberapa lain mengembangkan pemahaman yang lengkap atas praktik akuntansi di
sekelompok negara tertentu dan membatasi analisis mereka terhadap
perusahaan-perusahaan yang berlokasi di negara-negara tersebut.
Brown, Soybel, dan Stickney
menggambarkan penggunaan algoritma penyajian ulang untuk meningkatkan
perbandingan kinerja keuangan lintas negara. Mereka menyajikan ulang kinerja
operasi perusahaan-perusahaan AS dan Jepang menurut dasar pelaporan yang
sama.Algoritma penyajian ulang yang relatif sederhana cukup efektif untuk
digunakan. Satu pendekatan adalah memfokuskan pada beberapa perbedaan Laporan
Keuangan yang paling material, dimana tersedia cukup informasi untuk melakukan
penyesuian yang dapat diandalkan.
F. Analisis Prospektif Internasional
Analisis prospektif mencakup tahap
peramalan dan penilaian. Ketika melakukan peramalan, para analisis membuat
ramalan mengenai prospek perusahaan secara eksplisit berdasarkan strategi
usaha, catatan akuntansi, dan analisis keuangan. Ketika melakukan penilaian,
analisis mengubah ramalan kuantitatif menjadi suatu estimasi nilai perusahaan.
Penilaian digunakan secara implisit maupun eksplisit dalam banyak keputusan
usaha.
Referensi:
Choi, Frederick D. S. dan Gary K. Meek.
International Accounting. Buku 1 Edisi 6. 2010: Salemba Empat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar