Rabu, 22 Oktober 2014

Wisata ke Kebun Raya Bogor



Assalamu’alaikum wr, wb
Pada suatu hari tepatnya pada tanggal 7 juni 2014 Saya, Rifky, Noi, Ester, Tian dan Junian kami pergi mengunjungin salah satu tempat wisata yaitu Kebun Raya Bogor,  sebelum berangkat ke tempat wisata kami janjian ketemu dikampus E Universitas Gunadarma, setelah kami kumpul semua kami bersama-sama berangkat menuju stasiun pondok cina. Sesampainya distasiun kami mengantri untuk membeli tiket tujuan Bogor lalu kami menuju tempat menunggu commuter line (KRL) sebelum kereta tiba distasiun pondok cina.
Seru juga loh, jalan dengan meggunakan kereta tepatnya waktu kami pergi naik kereta penumpang kereta tidak banyak dan cukup longgar dan kami dapat duduk nyaman. Pendingin ruangan kereta juga terasa sejuk menambah nyaman perjalanan kami, kiri kanan terhampar pemandangan menarik dari mulai deretan rumah kumuh, kebun-kebun, sawah dan sungai. Sekitar satu jam perjalanan, kami tiba distasiun Bogor lalu kami mencari makan siang sebelum melanjutkan perjalanan ke Kebun Raya Bogor selesai makan kami melanjutkan perjalanan dengan menggunakan angkutan kota untuk mencapai Kebun Raya Bogor.
Dipintu gerbang kami membeli minuman dan berjalan menuju loket pembelian karcis. Perjalanan pertama kami memasukin museum Zoologi untuk memasukin museum tersebut tidak dipungut biaya sama sekali didalamnya ada, Ruangan Burung I  diruangan tersebut dipajang aneka burung yang telah diawetkan antara lain: Burung elang, burung wallet, burung pelatuk, burung jalak, dan lain-lain. Ruang Burung II diruangan tersebut dipajang aneka burung yang telah diawetkan dan diletak dilemari kaca antara lain: Burung kasuari, burung kaka tua, burung kutilang, dan lain-lain. Ruang Mamalia yang terdapat beberapa hewan yang telah diawetkan seperti gajah, badak, dan lain-lain. Ruang Reptil dan Amphibi diruangan tersebut tersimpan dalam lemari kaca yang memenuhi keliling bagian tengah ruang yaitu, ular katak, dan kura-kura. Ruangan Kerangka Ikan Paus diruangan tersebut dijumpai kerangka ikan paus yang cukup besar hingga begitu besar satu ruangan hanya dikhususkan kerangka ikan paus.

Foto ketika di museum Zoology Kebun Raya Bogor



Selesai melihat museum Zoology dan berfoto-foto didalamnya kami memasuki area pepohonan hijau yang begitu rindang dan menyejukkan, Ketika masuk area pepohanan bawaannya terasa fress, senang dan mendapatkan suasana tenang dan nyaman yang tidak ditemukan di kota besar. Selanjutnya kami berjalan kembali untuk melihat danau  dan didalam danau tersebut terdapat tumbuhan teratai sehingga pemandangan danau sangat indah dipandang dari semberang danau kita juga dapat melihat Istana Bogor kebetulan ketika kami kesana Istana Bogor tidak dibuka karena tempat tersebut bukanya dihari tertentu seperti hari ulang tahun Bogor. Berikut fotonya:


                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                   

Setelah itu kami berjalan lagi menuju jembatan merah dan perjalanan dari danau ke jembatan merah itu lumayan jauh kaki terasa pegal, namun karena kami penarasan dan rasa ingin tahu seperti apa jembatan merah itu kami tetap melanjutkan perjalanan demi sampai kejembatan tersebut. Dan dijembatan merah ada mitos yaitu “jika orang yang pacaran melewatin jembatan itu maka setelah mereka melewatin jembatan tersebut hubungan percintaan mereka akan segera berakhir” hehehe J  lucu sih dengar mitos ini dan percaya tidak percaya, kerena saya belum pernah mengalaminya hehehe J  Berikut fotonya:




Kemudain kami melanjutkan perjalanan lagi ke lapangan ingin melihat bangunan yang ada disudut lapangan dan melihat kolam teratai, dilapangan tersebut ketika sore hari sangat ramai ada yang bermain bola, ada yang duduk-duduk sambil makan snack dan ada juga yang berfoto-foto. Kami pun beristiharat sejenak sambil makan snack, memandang langit biru yang begitu sangat cerah cuacanya dan berfoto-foto. Berikut fotonya:




Selesai beristirahat kami menuju pintu keluar karena hari sudah larut sore dan kami harus bergegas menuju ke stasiun untuk melanjutkan perjalanan pulang ke Depok. Sesampainya distasiun pondok cina kami pun berpisah distasiun tersebut karena harus melanjutkan perjalanan untuk pulang ke rumah masing-masing.

Selasa, 21 Oktober 2014

Tangkuban Perahu



Cerita Rakyat Tangkuban Perahu, adakah di antara sobat yang pernah mendengarnya??? Huh mesti pada angkat tangan semua dan bilang sudah. Cerita Rakyat Tangkuban Perahu merupakan cerita rakyat yang berasal dari Jawa Barat dan konon merupakan asal-usul terbentuknya gunung Tangkuban Perahu itu loh. Percaya atau tidak, toh itu hanya sebuah cerita.

Yap, bagi sobat yang pernah berkunjung ke daerah wisata Tangkuban Perahu, pastinya akan menyaksikan bentuk gunung tersebut seperti perahu terbalik (tangkuban berarti terbalik). Benar, objek wisata Tangkuban Perahu merupakan objek wisata andalan di Jawa Barat loh. Pernah sekali berkunjung ke sana, buset indah banget pemandangannya.


Description: Cerita Rakyat : Tangkuban Perhau | www.zonasiswa.com


Pada jaman dahulu, dijawa barat hiduplah seorang putri raja yang bernama Dayang Sumbi,  ia mempunyai seorang anak laki-laki yang bernama sangkuriang. anak tersebut sangat gemar memburu di dalam hutan. setiap berburu, dia selalu di temani oleh seekor anjing ke sayangan yang bernama tumang. Tumang adalah titisan dewa, dan juga bapak kandung sangkuriang, tetapi sangkuriang tidak tahu hal itu dan ibunya memang sengaja merahasiakannya.
Pada suatu hari, seperti biasanya sangkuriang pergi ke hutan untuk berburu. setelah sampai nya di hutan, sangkuriang mulai mencari buruan. Dia melihat ada seekor burung yang sedang bertengger di lahan, lalu tanpa berpikir panjang sangkuriang langsung menembaknya dan tepat mengenai sasaran sangkuriang lalu memerintah tumang untuk mengejar buruannya tadi,tetapi situmng diam saja dan tidak mau mengikuti perintah sangkuriang. Karena sangat jengkel pada tumang maka sangkuriang lalu mengusir tumang dan tidak diijinkan ke rumah bersamanya lagi.
Sesampai dirumah, sangkuriang menceritakan kejadian tersebut kepada ibunya begitu mendengar cerita dari anaknya, dayang sumbi sangat marah diambil sendok nasi dan dipukulkan ke kepalanya. Karena merasa kecewa dengan perilakuan ibunya, maka sangkuriang memutuskan untuk pergi mengembara dan meninggalkan rumahnya. setalah kejadian itu, dayang sumbi sangat menyesali perbuatannya. Ia berdoa setiap hari dan meminta agar suatu hari dapat bertemu dengan anaknya kembali karena kesungguhan dari doa dayang sumbi tersebut, maka dewa memberikan hadiah kecantikan abadi selamanya.
Setelah bertahun tahun lamanya sangkuriang mengembara, akhirnya berniat pulang ke kampung halamannya sesampainya disana dia sangat terkejut sekali, karena kampung halamannya berubah total. Rasa senang sangkuriang tersebut bertambah ketika saat ditengah jalan bertemu dengan seorang wanita yang sangat cantik jelita, yang tidak lain adalah dayang sumbi. Karna terpesona dengan kecantikkan tersebut maka sangkuriang melamarnya. Akhirnya lama kelamaan sangkuriang diterima oleh dayang sumbi, dan sepakat akan menikah diwaktu dekat.
Pada suatu hari  sangkuriamg meminta ijin untuk berburu di hutan kepada calon istrinya alangkah terkejutnya dayang sumbi melihat bekas luka yang mirip dengan bekas luka anaknya dayang sumbi bertambah terkejut, karena ternyata benar bahwa calon suaminya tersebut adalah anaknya sendri. Dayang sumbi sangat bingung sekali untuk mencoba berbicara kepada sangkuriang, supaya sangkuriang mencoba membatalkan pernikahannya dan hanya dianggap angin lalu saja.

Setiap hari dayang sumbi berpikir bagaimana cara membatalkan pernikahan mereka dayang sumbi mengajukan 2 syarat apabila sangkuriang dapat memenuhi 2 syarat tersebut, maka dayang sumbi mau menjadi istrinya tapi dengan syarat berikut,
1.      Dayang Sumbi ingin membendung sungai citarum

2.      Dayang sumbi ingin meminta sangkuriang untuk membuat sanpan yang besar untuk menyeberang sungai.


Sebelum pajar menyingsing sangkuriang garus menyelesaikan tugas tersbut, diam-diam dayang sumbi mengintip hasil kerja dari sangkuriang betapa terkejutnya dia sangkuriang hampir menyelesaikan syarat tersebut. Dayang sumbi lalu meminta bantuan masyarakat sekitar untuk menggelar kain sutra berwarna merah di sebelum timur kota. ketika melihat warna memerah sangkuriang mengira kalo hari sudah menjelang pagi. Sangkuriang langsung menghentikan pekerjaannya dan akhirnya sangkuriang tidak dapat memenuhi syarat yang di ajukan dayang sumbi.

 Dengan rasa jengkel dan kecewa sangkuriang lalu menjebol bendungan yang telah dibuatnya sendri. Maka terjadilah banjir dan akhirnya seluruh kota terendam air, sangkuriang juga menendang sanpan besar yang telah dibuatnya. Sanpan itu melayang dan jatuh tertumpuk lalu menjadi sebuah gunung yang bernama Tankuban Perahu.

Sumber:

Jumat, 10 Oktober 2014

Malin Kundang Anak Durhaka



            Cerita Rakyat Malin Kundang, siapa masyarakat Indonesia yang belum mendengar cerita rakyat yang melegenda itu?? Pasti sudah sangat akrab akan cerita itu. Yup Cerita Rakyat Malin Kundang sangatlah populer di masyarakat Indonesia. Cerita rakyat yang mengajarkan kita agar tidak durhaka pada orang tua itu bahkan pernah difilimkan di layar kaca.
            Cerita Rakyat Malin Kundang diangkat dari latar belakang sebuah desa nelayan di Sumatra Barat tepatnya di Pantai Air Manis, Padang Selatan. Jika sobat mengunjungi tempat tersebut, pastilah menjumpai sebuah batu yang menyerupai orang sujud. Nah batu itu yang diyakini sebagai perwujudan Malin Kundang.
            Nah pada kesempatan kali ini, Zona Siswa mencoba menampilkan Cerita Rakyat Malin Kundang tersebut ke hadapan sobat semua. Semoga bermanfaat. Check this out!!!


Description: Cerita Rakyat Malin Kundang. www.zonasiswa.com



Malin Kundang

Pada suatu hari, hiduplah sebuah keluarga di pesisir pantai wilayah Sumatra Barat. Keluarga itu mempunyai seorang anak yang diberi nama Malin Kundang. Karena kondisi keluarga mereka sangat memprihatinkan, maka ayah malin memutuskan untuk pergi ke negeri seberang.
Besar harapan malin dan ibunya, suatu hari nanti ayahnya pulang dengan membawa uang banyak yang nantinya dapat untuk membeli keperluan sehari-hari. Setelah berbulan-bulan lamanya ternyata ayah malin tidak kunjung datang, dan akhirnya pupuslah harapan Malin Kundang dan ibunya.
Setelah Malin Kundang beranjak dewasa, ia berpikir untuk mencari nafkah di negeri seberang dengan harapan nantinya ketika kembali ke kampung halaman, ia sudah menjadi seorang yang kaya raya. Akhirnya Malin Kundang ikut berlayar bersama dengan seorang nahkoda kapal dagang di kampung halamannya yang sudah sukses.
Selama berada di kapal, Malin Kundang banyak belajar tentang ilmu pelayaran pada anak buah kapal yang sudah berpengalaman. Malin belajar dengan tekun tentang perkapalan pada teman-temannya yang lebih berpengalaman, dan akhirnya dia sangat mahir dalam hal perkapalan.
Banyak pulau sudah dikunjunginya, sampai dengan suatu hari di tengah perjalanan, tiba-tiba kapal yang dinaiki Malin Kundang di serang oleh bajak laut. Semua barang dagangan para pedagang yang berada di kapal dirampas oleh bajak laut. Bahkan sebagian besar awak kapal dan orang yang berada di kapal tersebut dibunuh oleh para bajak laut. Malin Kundang sangat beruntung dirinya tidak dibunuh oleh para bajak laut, karena ketika peristiwa itu terjadi, Malin segera bersembunyi di sebuah ruang kecil yang tertutup oleh kayu.
Malin Kundang terkatung-katung ditengah laut, hingga akhirnya kapal yang ditumpanginya terdampar di sebuah pantai. Dengan sisa tenaga yang ada, Malin Kundang berjalan menuju ke desa yang terdekat dari pantai. Sesampainya di desa tersebut, Malin Kundang ditolong oleh masyarakat di desa tersebut setelah sebelumnya menceritakan kejadian yang menimpanya. Desa tempat Malin terdampar adalah desa yang sangat subur. Dengan keuletan dan kegigihannya dalam bekerja, Malin lama kelamaan berhasil menjadi seorang yang kaya raya. Ia memiliki banyak kapal dagang dengan anak buah yang jumlahnya lebih dari 100 orang. Setelah menjadi kaya raya, Malin Kundang mempersunting seorang gadis untuk menjadi istrinya.
Setelah beberapa lama menikah, Malin dan istrinya melakukan pelayaran dengan kapal yang besar dan indah disertai anak buah kapal serta pengawalnya yang banyak. Ibu Malin Kundang yang setiap hari menunggui anaknya, melihat kapal yang sangat indah itu, masuk ke pelabuhan. Ia melihat ada dua orang yang sedang berdiri di atas geladak kapal. Ia yakin kalau yang sedang berdiri itu adalah anaknya Malin Kundang beserta istrinya.
Description: Cerita rakyat malin kundang

maling kundang anak durhaka

Malin Kundang pun turun dari kapal. Ia disambut oleh ibunya. Setelah cukup dekat, ibunya melihat belas luka dilengan kanan orang tersebut, semakin yakinlah ibunya bahwa yang ia dekati adalah Malin Kundang.
 Malin Kundang, anakku, mengapa kau pergi begitu lama tanpa mengirimkan kabar?”,  katanya sambil memeluk Malin Kundang.
Tetapi Kundang segera melepaskan pelukan ibunya dan mendorongnya hingga terjatuh.
Wanita tak tahu diri, sembarangan saja mengaku sebagai ibukukata Malin Kundang pada ibunya.
Malin Kundang pura-pura tidak mengenali ibunya, karena malu dengan ibunya yang sudah tua dan mengenakan baju compang-camping.
 Wanita itu ibumu?, Tanya istri Malin Kundang.
 Tidak, ia hanya seorang pengemis yang pura-pura mengaku sebagai ibuku agar mendapatkan harta ku”, sahut Malin kepada istrinya.

Mendengar pernyataan dan diperlakukan semena-mena oleh anaknya, ibu Malin Kundang sangat marah. Ia tidak menduga anaknya menjadi anak durhaka. Karena kemarahannya yang memuncak, ibu Malin menengadahkan tangannya sambil berkata Oh Tuhan, kalau benar ia anakku, aku sumpahi dia menjadi sebuah batu.
Tidak berapa lama kemudian angin bergemuruh kencang dan badai dahsyat datang menghancurkan kapal Malin Kundang. Setelah itu tubuh Malin Kundang perlahan menjadi kaku dan lama-kelamaan akhirnya berbentuk menjadi sebuah batu karang.

HIKMAH:
Sebagai seorang anak, jangan pernah melupakan semua jasa orangtua terutama kepada seorang Ibu yang telah mengandung dan membesarkan anaknya, apalagi jika sampai menjadi seorang anak yang durhaka. Durhaka kepada orangtua merupakan satu dosa besar yang nantinya akan ditanggung sendiri oleh anak.

Sumber:

Asal Usul, Legenda, dan Sejarah Danau Toba


Seperti yang kita ketahui, Danau toba adalah danau vulkanik dimana di tengah-tengah danau ini terdapat sebuah pulau yang disebut Pulau Samosir. Danau Toba merupakan salah satu danau terbesar di Asia Tenggara yang terletak di Indonesia, tepatnya di Provinsi Sumatera Utara. Dari dulu hingga sekarang, danau ini menjadi tempat wisata yang menarik baik dalam negeri maupun luar negeri. Sedangkan untuk mayoritas penduduk di sekitar daerah danau toba adalah orang batak dengan sumber mata pencaharian sebagai petani, pedagang dan nelayan. Untuk mengetahui lebih jauh dan jelas tentang awal mula, seluk beluk, sejarah danau toba, berikut awal mula kutik dari berbagai sumber mengenai sejarah danau toba dan cerita rakyat awal mula danau toba.

Description: peta-sumut-SAMOSIR (TOGGINGHILL
(Sumber : togginghill.wordpress.com)



 Sejarah Danau Toba
 
Diperkirakan Danau Toba terjadi saat ledakan sekitar 73.000-75.000 tahun yang lalu dan merupakan letusan supervolcano (gunung berapi super) yang paling baru. Bill Rose dan Craig Chesner dari Michigan Technological University memperkirakaan laut.
Kejadian ini menyebabkan kematian massal dan pada beberapa spesies juga diikuti kepunahan. Menurut beberapa bukti DNA, letusan ini juga menyusutkan jumlah manusia sampai sekitar 60% dari jumlah populasi manusia bumi saat itu, yaitu sekitar 60 juta manusia. Letusan itu juga ikut menyebabkan terjadinya zaman es, walaupun para ahli masih memperdebatkannya. Setelah letusan tersebut, terbentuk kaldera yang kemudian terisi oleh air dan menjadi yang sekarang dikenal sebagai Danau Toba. Tekanan ke atas oleh magma yang belum keluar menyebabkan munculnya Pulau Samosir.
Tim peneliti multidisiplin internasional, yang dipimpin oleh Dr. Michael Petraglia, mengungkapkan dalam suatu konferensi pers di Oxford, Amerika Serikat bahwa telah ditemukan situs arkeologi baru yang cukup spektakuler oleh para ahli geologi di selatan dan utara India. Di situs itu terungkap bagaimana orang bertahan hidup, sebelum dan sesudah letusan gunung berapi (supervolcano) Toba pada 74.000 tahun yang lalu, dan bukti tentang adanya kehidupan di bawah timbunan abu Gunung Toba. Padahal sumber letusan berjarak 3.000 mil, dari sebaran abunya.
Selama tujuh tahun, para ahli dari oxford University tersebut meneliti projek ekosistem di India, untuk mencari bukti adanya kehidupan dan peralatan hidup yang mereka tinggalkan di padang yang gundul. Daerah dengan luas ribuan hektare ini ternyata hanya sabana (padang rumput). Sementara tulang belulang hewan berserakan. Tim menyimpulkan, daerah yang cukup luas ini ternyata ditutupi debu dari letusan gunung berapi purba.
Penyebaran debu gunung berapi itu sangat luas, ditemukan hampir di seluruh dunia. Berasal dari sebuah erupsi supervolcano purba, yaitu Gunung Toba. Dugaan mengarah ke Gunung Toba, karena ditemukan bukti bentuk molekul debu vulkanik yang sama di 2100 titik. Sejak kaldera kawah yang kini jadi danau Toba di Indonesia, hingga 3000 mil, dari sumber letusan. Bahkan yang cukup mengejutkan, ternyata penyebaran debu itu sampai terekam hingga Kutub Utara. Hal ini mengingatkan para ahli, betapa dahsyatnya letusan super gunung berapi Toba kala itu.

Legenda Danau Toba

Di sebuah desa di wilayah Sumatera, hidup seorang petani. Ia seorang petani yang rajin bekerja walaupun lahan pertaniannya tidak luas. Ia bisa mencukupi kebutuhannya dari hasil kerjanya yang tidak kenal lelah. Sebenarnya usianya sudah cukup untuk menikah, tetapi ia tetap memilih hidup sendirian. Di suatu pagi hari yang cerah, petani itu memancing ikan di sungai. "Mudah-mudahan hari ini aku mendapat ikan yang besar," gumam petani tersebut dalam hati. Beberapa saat setelah kailnya dilemparkan, kailnya terlihat bergoyang-goyang. Ia segera menarik kailnya.
            Petani itu bersorak kegirangan setelah mendapat seekor ikan cukup besar.
Ia takjub melihat warna sisik ikan yang indah. Sisik ikan itu berwarna kuning emas kemerah-merahan. Kedua matanya bulat dan menonjol memancarkan kilatan yang menakjubkan. "Tunggu, aku jangan dimakan! Aku akan bersedia menemanimu jika kau tidak jadi memakanku." Petani tersebut terkejut mendengar suara dari ikan itu. Karena keterkejutannya, ikan yang ditangkapnya terjatuh ke tanah. Kemudian tidak berapa lama, ikan itu berubah wujud menjadi seorang gadis yang cantik jelita. "Bermimpikah aku?," gumam petani.
"Jangan takut pak, aku juga manusia seperti engkau. Aku sangat berhutang budi padamu karena telah menyelamatkanku dari kutukan Dewata," kata gadis itu. "Namaku Puteri, aku tidak keberatan untuk menjadi istrimu," kata gadis itu seolah mendesak. Petani itupun mengangguk. Maka jadilah mereka sebagai suami istri. Namun, ada satu janji yang telah disepakati, yaitu mereka tidak boleh menceritakan bahwa asal-usul Puteri dari seekor ikan. Jika janji itu dilanggar maka akan terjadi petaka dahsyat.
Setelah sampai di desanya, gemparlah penduduk desa melihat gadis cantik jelita bersama petani tersebut. "Dia mungkin bidadari yang turun dari langit," gumam mereka. Petani merasa sangat bahagia dan tenteram. Sebagai suami yang baik, ia terus bekerja untuk mencari nafkah dengan mengolah sawah dan ladangnya dengan tekun dan ulet. Karena ketekunan dan keuletannya, petani itu hidup tanpa kekurangan dalam hidupnya. Banyak orang iri, dan mereka menyebarkan sangkaan buruk yang dapat menjatuhkan keberhasilan usaha petani. "Aku tahu Petani itu pasti memelihara makhluk halus! " kata seseorang kepada temannya. Hal itu sampai ke telinga Petani dan Puteri. Namun mereka tidak merasa tersinggung, bahkan semakin rajin bekerja.
Setahun kemudian, kebahagiaan Petan dan istri bertambah, karena istri Petani melahirkan seorang bayi laki-laki. Ia diberi nama Putera. Kebahagiaan mereka tidak membuat mereka lupa diri. Putera tumbuh menjadi seorang anak yang sehat dan kuat. Ia menjadi anak manis tetapi agak nakal. Ia mempunyai satu kebiasaan yang membuat heran kedua orang tuanya, yaitu selalu merasa lapar. Makanan yang seharusnya dimakan bertiga dapat dimakannya sendiri.
Lama kelamaan, Putera selalu membuat jengkel ayahnya. Jika disuruh membantu pekerjaan orang tua, ia selalu menolak. Istri Petani selalu mengingatkan Petani agar bersabar atas ulah anak mereka. "Ya, aku akan bersabar, walau bagaimanapun dia itu anak kita!" kata Petani kepada istrinya. "Syukurlah, kanda berpikiran seperti itu. Kanda memang seorang suami dan ayah yang baik," puji Puteri kepada suaminya.
Memang kata orang, kesabaran itu ada batasnya. Hal ini dialami oleh Petani itu. Pada suatu hari, Putera mendapat tugas mengantarkan makanan dan minuman ke sawah di mana ayahnya sedang bekerja. Tetapi Putera tidak memenuhi tugasnya. Petani menunggu kedatangan anaknya, sambil menahan haus dan lapar. Ia langsung pulang ke rumah. Di lihatnya Putera sedang bermain bola. Petani menjadi marah sambil menjewer kuping anaknya. "Anak tidak tau diuntung ! Tak tahu diri ! Dasar anak ikan !," umpat si Petani tanpa sadar telah mengucapkan kata pantangan itu.
Setelah petani mengucapkan kata-katanya, seketika itu juga anak dan istrinya hilang lenyap. Tanpa bekas dan jejak. Dari bekas injakan kakinya, tiba-tiba menyemburlah air yang sangat deras dan semakin deras. Desa Petani dan desa sekitarnya terendam semua. Air meluap sangat tinggi dan luas sehingga membentuk sebuah telaga. Dan akhirnya membentuk sebuah danau. Danau itu akhirnya dikenal dengan nama Danau Toba. Sedangkan pulau kecil di tengahnya dikenal dengan nama Pulau Samosir.
Sumber:

Kasus 12-1 MUSCLE MAX: PELATIH PRIBADI ANDA SENDIRI

Kasus 12-1 MUSCLE MAX: PELATIH PRIBADI ANDA SENDIRI 1.         Masalah apa yang disebutkan dalam kasus diatas? Jawab: Perbedaan harga...