PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Ilmu ekonomi merupakan ilmu yang mempelajari
pilihan-pilihan Ilmu ekonomi muncul karena ketidak seimbangan antara kebutuhan
manusia yang tidak terbatas dengan alat pemuas kebutuhan yang terbatas.
Kenyataan ini mendorong manusia untuk melakukan pilhan-pilihan penggunaan
sumber daya yang dimilikinya.
Oleh karena itu, penting untuk mempelajari ilmu
ekonomi secara lebih mendalam agar dapat menerapkannya dalam kehidupan
sehari-hari. Karena apapun yang kita kerjakan tidak akan lepas dari masalah
ekonomi.
Dalam ilmu ekonomi terdapat banyak hal yang perlu
dipelajari, salah satunya adalah produk nasional bruto. Hal tersebut sangat
penting untuk dipelajari karena kita dapat mengetahui tingkat pertumbuhan suatu
negara dengan perhitungan produk nasional bruto.
Pertumbuhan ekonomi merupakan suatu proses
peningkatan kesejahteraan masyarakat dengan melewati tahap-tahap tertentu
sebelum mencapai tingkat yang tertinggi. Pembangunan ekonomi juga harus
ditandai dengan perubahan dalam struktur sosial dan sikap mental masyarakat.
Untuk mencapai tingkat kemakmuran suatu Negara
dibutuhkan pertumbuhan ekonomi yang dinamis, yaitu suatau keadaan yang
menggambarkan peningkatan roduk domestik bruto dari masyarakat suatu Negara.
PEMBAHASAN
Produk Nasional Bruto (Gross National Product) atau
PNB adalah nilai produk berupa barang dan jasa yang dihasilkan oleh penduduk
suatu negara (nasional) selama satu tahun; termasuk hasil produksi barang dan
jasa yang dihasilkan oleh warga negara yang berada di luar negeri, tetapi tidak
termasuk hasil produksi perusahaan asing yang beroperasi di wilayah negara
tersebut. GNP riil perkapita diperoleh dengan membagi GNP riil dengan jumlah
penduduk. GNP riil perkapita mengukur jumlah rata-rata keseluruhan output yang
diperoleh oleh setiap penduduk. Dengan demikian kenaikan GNP riil perkapita
berarti kenaikan standar hidup masyarakat (standar hidup lebih tinggi).
Tolak ukur yang biasa dipakai untuk mengukur
keberhasilan perekonomian suatu negara diantaranya adalah pendapatan nasional,
produk nasional, tingkat kesempatan kerja, tingkat harga dan posisi neraca
pembayaran luar negeri. Pendapatan Nasional (National Income) adalah merupakan
salah satu tolok ukur yang sangat penting dalam menganalisis dan mengatasi
masalah-masalah ekonomi makro yang dihadapi masyarakat sesuatu negara.
Sifat-sifat PNB adalah sebagai berikut:
1. PNB adalah ukuran moneter
PNB
tidak memperhitungkan perubahan yang terjadi pada nilai uang karena terjadinya
perubahan harga-harga umum. Oleh sebab itu PNB pada tahun tertentu tidak dapat
dibandingkan dengan PNB pada tahun lain, karena perubahan yang terjadi
disamping menyangkut perubahan jumlah output juga harganya sehingga nilai uang
yang digunakan tidak sama besarnya.
2. PNB hanya memperhitungkan barang-barang
dan jasa akhir saja
Barang
dan jasa akhir adalah barang dan jasa yang dibeli oleh konsumen dan langsung
digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka. Artinya barang dan jasa itu
tidak lagi beredar dipasar untuk diperjual belikan. Barang yang dibeli oleh
rumah tangga inividu maupun rumah tangga perusahaan tetapi tidak langsung
digunakan sendiri. Untuk menghindari
sesuatu produk dihitung lebih dari satu kali (double counting), dalam
perhitungan PNB dipakai cara perhitungan lain yang dikenal dengan nama Cara
Nilai Tambah.
Nilai
tambah adalah nilai yang ditambahkan pada PNB oleh rumah tangga perusahaan dan
terdiri dari penerimaan rumah tangga perusahaan itu dari penjualan barang dan
jasanya dikurangi dengan pengeluaran rumah tangga perusahaan tersebut untuk
membeli barang dan jasa perusahaan lain (barang antra). Dengan demikian
jelaslah bahwa PNB dapat juga dinyatakan sebagai keseluruhan nilai tambah rumah
tangga perusahaan yang beroperasi dalam masyarakat selama kurun waktu tertentu,
biasanya dalam satu tahun.
1. PRODUK
NASIONAL BRUTO (GNP) NOMINAL DAN RIIL
Bagi ahli makro ekonomi data terpenting
ialah perhitungan produk nasional bruto (GNP-Gross National Product) yang
menghubungkan pengeluaran egregat dengan produksi dan pendapatan dalam wujud
yang cocok bagi analisis
makro ekonomi.
GNP di atas 3 trilyun dicapai pertama kali tahun 1982, mencapai nilai 3.059,3
milyar dolar. GNP dirumuskan sebagai nilai pasar dari keluaran barang-barang
jadi dan jasa-jasa. Jadi yang dihasilkan suatu Negara selama suatu periode yang
dihitung secara arbiter. Meskipun periode waktu yang biasa digunakan untuk
menghitung GNP adalah
tahun kalender, perkiraan GNP juga disiapkan oleh Departemen Perdagangan atas
dasar kuartalan.
Bila kita amati definisi GNP lebih dekat, akan ditemukan
sejumlah istilah pertama, yaitu nilai pasar (market
value) yang menyatakan bahwa agregasi dari berbagai barang dan jasa ke
dalam suatu totalitas diperoleh dengan menilai setiap barang dan jasa pada
nilai pasarnya, kemudian uang ini dijumlahkan. Kedua, megukur nilai produksi
baru yaitu keluasan yang dihasilkan selama periode perhitungan. Ketiga, GNP
hanya mencakup barang-barang jadi dan jasa-jasa.
Pada tahun 1982 GNP meningkat menjadi 121,6 milyar
dollar melebihi nilai 1981 yang bernilai 2.937,7 milyar dollar, sementara
perekonomian berada dalam proses mencebur ke dalam depresi yang paling dalam
sejak 1930. Namaun GNP tidak menggambarkan hal ini karena inflasi yang
berkesinambungan, harga-harga meningkat sekalipun kuantitas menurun. Untuk
mengendalikan dampak inflasi diperlukan tolak ukur lain terhadaap kegaiatan
ekonomi agregat. Tolak ukur GNP riil, dengan menilai keluaran harga-harga “tahun dasar” yang dipilih secara
arbiter. Hasilnya adalah ukuran tentang produksi agregat yang megneliminasi
dampak inflasi dan menunjukkan apa yang terjadi dengan kegiatan perekonomian
terlepas dari gerak harga-harga. GNP riil 1982, yang dinilai atas harga 1972,
turun dari nilai tahun 1981 yaitu dari 1.502,6 milyar dollar menjadi 1.476,9
milyar dollar sehinnga mencatat penurunan tajam ke dalam resesi. Persaentase
penciutan sebesar 1,7 persen yang dinyatakan
sebagai tingkat pertumbuhan “riil”.
Bila GNP dinilai pada harga yang berlaku disebut GNP nominal sedangkan GNP yang dinilai
atas dasar harga-harga suatu tahun dasar disebut GNP riil. Pembagi GNP nominal dengan GNP riil disebut implicit price deflator. Implicit price
deflator adalah suatu ukuran menyeluruh dan penting mengenai inflasi yang
jumlahnya sama dengan timbangan rata-rata dari semua harga yang baru dihasilkan
dalam perekonomian.
2. PERHITUNGAN
GNP
Jika
pendapatan faktor-faktor
produksi luar negeri yang ada dalam perekonomian dinotasikan sebagai PFLN
sedangkan pendapatan factor-faktor produksi perekonomian yang ada di dalam
negeri dinotasikan sebagai PFDN, maka:
PNB = PDB – PFLN + PFDN
Selisih
antara PFLN dengan PFDN adalah pendapatan factor produksi netto (PFPN) atau net factor income from abroad. Dengan
demikian dapat dikatakan:
PNB = PDB + PFPN
Jika
PFPN bernilai negative, maka pembayaran terhadap pendapatan faktor-faktor produksi
luar negeri lebih besar daripada penerimaan atas balas jasa faktor produksi dosmestik
yang digunakan oleh perekonomian luar negeri. Angka ini mengindikasikan
bahwa nilai impor faktor
produksi lebih besar daripada nilai ekspor faktor produksi. Umumnya PFPN Negara-negara
berkembang seperti Indonesia bernilai negative, artinya nilai impor faktor produksi lebih
besar daripada nilai ekspor faktor
produksi karena di negara berkembang nilai PNB nya lebih kecil daripada nilai
PDB nya.

Kompensasi untuk pegawai $ 1.599 Pengeluaran
konsumsi rumah tangga $ 1.667
Upah dan gaji $ 1.356 Barang mewah $
214
Bukan
mewah $
670
Jasa-jasa $
783
Suplemen $
243 Investasi swasta
domestic bruto $
402
Pendapatan dari kekayaan $
186 Pembangunan rumah $
103
Pendapatan dari sewa
Perorangan $
33 Investasi tetap
perusahaan $
309
Bunga netto $
188 Perubahan bersih
persediaan ( $
10 )
Laba perusahaan
(penyesuaian penilaian) $
182 Ekspor netto barang
dan jasa $
25
Pajak atas laba $ 85 Ekspor $
339
Deviden $ 58 Impor ($ 314)
Belanja
pemerintah atas barang-
Laba tidak dibagikan $ 100 barang
dan jasa $
538
Penyesuaian penilaian Federal $
197
Persediaan ($
43) Negara bagian dan
local $
341
![]() |
Pendapatan nasional $ 2.117
Pembayaran transfer
Perusahaan $
10
Pajak perusahaan tidak
langsung $ 213
Diskrepansi statistic $ 2
![]() |
Produk
Nasional Netto $ 2.340


Tagihan
atas produk





3. KEKURANGAN
GNP
Berikut
ini beberapa kekurangan GNP sebagai tolak ukur kesejahteraan:
- Ada sejumlah besar kegiatan yang sebenarnya termasuk produktif tetapi tidak ikut diperhitungkan.
Contoh: pekerjaan para ibu di rumah
yang jelas merupakan kegiatan produktif tetapi tidak ikut dihitung dalam GNP.
- GNP adalah alat ukur yang bersifat kuantitatif yang tidak mencerminkan perbaikan dalam kualitas hidup.
Contoh: bila kemajuan teknik produksi
menyebakan suatu barang dapat dihasilkan dengan harga yang lebih murah, namun
angka GNP menjadi merosot.
- GNP hanya mengukur volume produksi tetapi tidak mengatakan apa-apa tentang bagaimana pembagian hasil di antara para warga masyarakat dan tidak menunjukkan apa-apa tentang komposisi hasil produksi.
Contoh: produksi barang-barang
mewah yang mahal sangat menaikkan angka
GNP, sedangkan rakyat banyak pula yang kekurangan atas barang-barang kebutuhan
hidup pokok seperti beras, gula, dan obat-obatan yang harus di impor.
- Kenaikan dalam GNP ada beberapa efek samping seperti pencemaran udara atau lingkungan, kebisingan, penggundulan hutan, dan erosi yang tidak dikurangkan dari nilai GNP sebagai biaya.
Contoh: penebangan hutan
menyebabkan erosi dan banjir, bila pemerintah mengeluarkan uang banyak untuk
menanggulangi banjir. Biaya tersebut dihitung dalam GNP tetapi penggundulan tidak
dikurangkan.
KESIMPULAN
Tidak ada komentar:
Posting Komentar